Selasa, 25 Mei 2021

Mengapa Matahari Terbenam Nampak Merah?

Matahari terbenam itu bisa merupakan satu pemandangan yang paling indah bagi kita. Warnanya yang kemerah-merahan seakan-akan sedang menyala sering membuat kita terpesona melihatnya. Bila kita memandangnya, sering timbul ucapan dari mulut kita, "Lihatlah, alangkah indahnya matahari yang merah itu !"

Tetapi tentu saja kita tetap berpegang teguh pada keyakinan, bahwa matahari itu sendiri tidak pernah mengalami perubahan pada wujudnya atau berubah menjadi merah ia hanya kelihatan merah pada pemandangan mata kita pada saat tertentu dari suatu hari. Sedangkan menurut hakekatnya pada saat yang bersamaan pula terdapat orang-orang yang sedang menyaksikan matahari yang itu-itu juga pada jarak ribuan mil ke arah Barat dari kita, dan bagi mereka matahari yang sama itu tidak berwarna merah sama sekali.

Yang menimbulkan warna merah pada saat matahari terbenam ialah jarak jauh yang harus ditempuh oleh sinar matahari itu melalui atmosfir kita. Semakin rendah nampaknya matahari itu terbenam, semakin besar jarak atmosfir yang harus ditempuh oleh sinar matahari itu.

Tetapi baiklah kita camkan terlebih dahulu, bahwa cahaya matahari itu sebenarnya terdiri dari campuran cahaya. Biasanya, dalam keadaan wajar, campuran cahaya itu kelihatan berwarna putih pada pemandangan kita. Tetapi Atmosfir kita itu ada mengandung melekul air, debu, uap air dan macam-macam bahan zat lain di dalamnya. Pada saat cahaya itu menembus melalui pelbagai bahan zat itu, maka pelbagai macam warna disebarkan oleh partikel-partikel ini. Kebetulan atmosfir kita memancarkan lebih banyak cahaya berwarna ungu,biru dan hijau daripada warna merah dan kuning. Jadi bila matahari itu berada dalam letak kedudukan yang rendah, maka ia akan lebih banyak menampakkan warna merah dan kuning itu bagi kita. Itulah sebabnya kita lalu mengalami matahari terbenam yang nampak kemerah-merahan.

Sekaligus pula proses pemancaran cahaya ini merupakan penjelasan mengapa warna langit nampak biru. Warna ungu dan biru itu menngandung daya pancar melalui gelombang yang pendek dan menyebar kurang lebih 10 kali lipat lebih banyak daripada gelombang merah melalui atmosfir kita. Ini berarti bahwa sinar berwarna merah itu menembus langsung melalui atmosfir kita, sedangkan gelombang warna biru tidak langsung menembus atmosfir kita, melainkan berpencar melalui udara di ruang angkasa, zat air dan partikel-partikel debu. Maka pamancaran cahaya inilah yang kita saksikan sebagai warna langit yang biru bilamana kita menengadah ke atas.

Sabtu, 10 April 2021

Apa Sebabnya Matahari Memancarkan Sinar Terang?

Mungkin agak sulit bagi anda untuk memahaminya. Akan tetapi bila anda menatap kepada bintang-bintang yang bercahaya gemerlap di malam hari, maka pada hakekatnnya bintang-bintang itu tidak ada beda sebenarnya dengan matahari kita, yang nampak bersinar terang pada siang hariitu. Mengapa? Karena pada dasarnya anda sedang menghayati dua benda yang sama!

Matahari itu sebenarnya adalah sebuah bintang juga. Menurut kenyataannya ia memang merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi kita. Seperti kita ketahui, kehidupan manusia di bumi ini tergantung matahari, Tanpa adanya panas yang dipancarkan sinar matahari itu, maka kehidupan di atas permukaan bumi ini tidak mungkin bisa berkembang. Tanpa kehadiran sinar matahari, tidak mungkin ada tumbuh-tumbuhan yang hijau, tidak mungkin binatang-binatang bisa hidup. Demikian pula halnya manusia.

Walau begitu, matahari itu berada 93.000.000 mil jauhnya dari bumi kita ini. Luas isi matahari itu berjumlah kira-kira 1.300.000 kali luas bumi. Satu hal yang menarik pada matahari ini ialah bahwa bentuknya itu tidaklah padat seperti bumi kita ini

Bagaimanakah caranya kita mengetahui hal ini? Begini! Suhu pada permukaan matahari itu berkisar sekitar 11.000o Fahrenheit. Kekuatan panas ini cukup tinggi untuk bisa membakar lebur logam atau batu-batuan apa pun berobah menjadi gas. Jadi matahari itu sebenarnya adalah sebuah bola bumi yang terdiri dari gas terik!

Beberapa tahun lampau para sarjana ilmu pengetahuan berpendapat bahwa alasanya mengapa matahari itu memancarkan sinar, atau mengeluarkan cahaya dan panas, adalah karena matahari itu sedang menyala. Tetapi matahari itu sudah mengandung panas sejak ratusan juta tahun, sehingga tidak mungkin bagi suatu benda bisa bertahan menyala begitu lamanya.

Sekarang ini para sarjana ilmu pengetahuan alam berkeyakinan, bahwa panas yang dipancarkan oleh matahari adalah merupakan akibat dari suatu proses yang sama halnya seperti yang terjadi pada sebuah bom atom / nuklir. Yaitu matahari itu merobah zat menjadi sumber tenaga.

Hal ini berbeda dengan proses pembakaran. Pembakaran merobah satu bentuk zat menjadi bentuk zat yang lain. Tetapi bila zat itu diubah menjadi sumber tenaga, maka hanya diperlukan sedikit zat untuk menghasilkan sutu jumla tenaga yang besar. Satu ons zat itu dapat menghasilkan sejumlah tenaga yang bisa meleburkan lebih dari sejuta ton batu-batuan.

Jadi, bila pendapat ahli ilmu pengetahuan alam itu benar, maka matahari itu tetap bersinar terang karena ia senantiasa merubah zat menjadi sumber tenaga. Sedangkan hanya satu persen saja dari bola maatahari itu sudah cukup bisa menghasilkan sumber energi untuk tetap bertahan panas selama 150 ribu juta tahun lamanya!