Rabu, 07 April 2021

Mengapa Hari Jumat Tanggal 13 Dianggap Sebaga Hari Sial

Orang sejak dahulu mempunyai takhayul akan nomor-nomor dan hari-hari. Ada yang dianggap membawa kemujuran dan ada yang dipandang pembawa sial. Mengapa angka 13 dianggap sial, tidak ada yang mengetahuinya, walaupun ada beberapa teori mengenai itu. Salah satu penjelasan bersendikan mitologi Skandinavia. Menurut hikayatnya ada 12 makluk setengah dewa, dan kemudian lahirlah Loki sebagai yang ke-13. Karena Loki bertabiat kejam dan jahat dan membawa sial bagi orang-orang, dan karena ia adalah dewa yang ke-13, maka nomor 13 menjadi nomor pembawa sial.

Orang lain berpendapat bahwa takhayul itu disebabkan karena 13 orang haidr pada makan malam terakhir, dan Yudas merupakan tamu yang ke-13. Apapun asalnnya semua takhayul tentang nomor 13 kita temukan di hampir semua negara, baik di Eropa dan di Amerika.

Ketakhayulan mengenai hari-hari yang membawa untung dan yang membawa sial adalah sama umumnya dengan takhayul tentang angka, dan jumat brangkal merupakan hari yang paling banyak takhayulnya. Di Roma kuno hari keenam dalam satu minggu merupakan hari persembahan kepada dewa Venus. Pada waktu bangsa-bangsa di Eropa di bagian utara mengikuti cara orang Romawi dalam menetapkan hari-hari, mereka menamakan hari keenam hari Dewi Drigg atau Freda, yang diantara dewa-dewa mereka menyerupai Venus dan sejak itu hari Jumat dinamakan Friday.

Orang-orang Norse sesungguhnya menganggap hari Jumat sebagai hari paling membawa untung dalam seminggu, akan tetapi sebagian kaun Nasrani meganggap hari itu hari sial dengan alasan nabi Isa disalib pada hari Jumat.

Penganut agama Islam mengatakan bahwa Adam diciptakan pada hari Jumat dan menurut hikayatnya, Adam dan Hawa makan buah yang terlarang pada hari Jumat dan kedua-duanya meninggal pada hari Jumat.

Rakyat yang percaya akan takhayul mengatakan bilamana nomor 13 membawa sial dengan hari Jumat yang sial, akan betul-betul anda dapatkan suatu hari sial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar